Minggu, 07 Juni 2009

Sejarah Kabupaten Bengkulu Selatan



Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/ 27/ 1949, tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama Kabupaten Manna Kaur 1945 – 1948 dan Kabupaten Seluma Manna Kaur 1948 – 1949). Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 November 1956 dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1956 (Tambahan Lembaran Negara 109).

Beberapa kepala daerah (termasuk wakilnya) yang pernah menjabat di Kabupaten Bengkulu Selatan diantaranya adalah:

I. Kabupaten Manna-Kaur

- Bupati Nanang Abdurahman (1945 - 1946)

- Bupati Rejamat (1946 - 1947)

- Bupati Merah Usman (1947 - 1948)

II. Kabupaten Seluma Manna Kaur

- Bupati Bachsir (1948 - 1949)

III. Kabupaten Bengkulu Selatan

- Bupati Bachsir (1949 - 1950)

- Bupati Abdul Wahid (1950 - 1952)

- Bupati Mas Agus Abdurahman (1952 - 1953)

- Bupati Muhpian (Gelar Tengku Bangsa Raja) (1953 - 1956)

- Bupati Mohamad Amin (1956 - 1957)

- Bupati Muhamad Umar Seregar (1957 - 1958)

- Bupati Rejamat (1958 - 1960)

- Bupati KDH Tk II Muhammad Adil (1960 - 1962)

- Bupati KDH Bahmada Rustam (1962 - 1967)

- Bupati KDH Sadjohan (1967 - 1972)

- Bupati KDH Buldani Masik (1972 - 1977)

- Bupati KDH Z.A. Syahril (1977 - 1983)

- Bupati KDH Murman Afandi (1983 - 1988)

- Bupati KDH Drs. H. Adjis Ahmad (1988 - 1993)

- Bupati KDH Drs. Salman Rupni (1993 - 1998)

- Bupati KDH Drs. Iskandar Dayok dan H. Hasmadi Hamid (1998 - 2003)

- Bupati H. Fauzan Djamil, SH dan Jani Hairin, SH (2004 - sekarang)

Berdasarkan Kesepakatan Masyarakat Rakyat tanggal 7 Juni 2005, dikuatkan oleh Perda No. 20 tanggal 31 Desember 2005 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah No. 13 Tanggal 2 Januari 2006 Seri C maka tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang- undang Nomor: 03 Tahun 2003 Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Kaur, Seluma dan Bengkulu Selatan.

Kabupaten Bengkulu Selatan juga dikenal dengan sebutan Seraway. Asal nama Seraway dikaitkan dengan dua pendapat yaitu :

1. Seraway berasal kata sauai yang maksudnya cabang dua buah sungai yaitu sungai Musi dan Sungai Seluma yang dibatasi oleh Bukit Capang.

2. Seraway berasal kata dari seran yang artinya celaka (celako). Ini dihubungkan dengan suatu legenda dimana seorang anak raja dari hulu karena menderita penyakit menular lalu dibuang (dihanyutkan) ke sungai dan terdampar dimana anak raja inilah yang mendirikan kerajaan ini.

Kerajaan Seraway terpisah dengan Kerajaan Bengkulu (Bangkahulu). Kerajaan ini ditemui antara daerah sungai Jenggalu sampai ke muara sungai Bengkenang namun kerajaan ini akhirnya terpecah- pecah menjadi kerajaan kecil yang disebut margo (marga). Marga dipimpin oleh seorang datuk dan membawahi beberapa desa/ dusun. Marga- marga di Kabupaten Bengkulu Selatan itu adalah Pasar Manna, VII Pucukan, Anak Lubuk Sirih, Anak Dusun Tinggi, Kedurang, Ulu Manna Ilir, Ulu Manna Ulu, Anak Gumay dan Tanjung Raya. Namun mereka bersatu atas dasar satu kesatuan dan satu keturunan dan satu rumpun bahasa.

Bahasa di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari dua bahasa asli yaitu bahasa Pasemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan Kabupaten Kaur sedangkan mayoritas menggunakan bahasa Seraway yang merupakan turunan dari bahasa Melayu. Berdasarkan Sensus Penduduk 2000 suku bangsa di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah Serawai 76,87 persen, Pasemah 13,39 persen, Jawa 2,89 persen, Minangkabau 2,21 persen, Melayu 1,06 persen, Sunda 0,95 persen, Batak 0,73 persen dan lainnya 1,89 persen.

Kabupaten Bengkulu Selatan beribukota di Manna (lihat peta) dan dalam sejarahnya pernah disinggahi oleh Patih Gajah Mada dan menyusuri sungai Air Manna.

( Copyright © BPS Kabupaten Bengkulu Selatan 2007 )



Kondisi Geografis

Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. Luas wilayah administrasinya mencapai kurang lebih 1.185,7 kilometer persegi. Terletak pada 4 derajat 10 menit - 4 derajat 32 menit Lintang Selatan dan 102 derajat 48 menit - 103 derajat 16 menit Bujur Timur.

Disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma sepanjang ± 40 km. Sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan ± 47,96 km. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur ± 43 km dan di barat berbatasan dengan Lautan Hindia ± 40,52 km.

Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu: Jalur pertama, 0 – 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai daerah low land luasnya mencapai 50,94 persen. Jalur kedua, 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai daerah bukit range luasnya mencapai 42,99 persen. Jalur ketiga, terletak disebelah Utara – Timur sampai kepuncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07 persen.

Jenis tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari : Tanah Alluvial 1,01 persen, Regosol 2,87 persen, Asosiasi Pedsolik Merah-Kuning-Latosol 53,66 persen, Latosol 24,10 persen, Asosiasi Pedsolik-Coklat-Podsol-Litosol 18,36 persen.

1. IKLIM

Sumber data yang dikumpulkan berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan. Beberapa tabel keadaan iklim yang dapat anda akses adalah:

- Keadaan Suhu di Kota Manna

- Rata- rata Kelembaban Udara di Kota Manna

- Hari Hujan, Curah Hujan dan Indeks Curah Hujan di Kota Manna

- Rata- rata Kecepatan Angin di Kota Manna

2. KEADAAN GEOGRAFI

Data yang berhasil dihimpun berasal dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bengkulu Selatan dan BPS Kabupaten Bengkulu Selatan. Data yang dimaksud adalah:

- Luas Daerah Menurut Ketinggian dan Kecamatan

- Luas Daerah Menurut Tekstur Tanah dan Kecamatan

- Nama Ibukota Kecamatan dan Jarak antara Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten

- Tinggi Ibukota Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Selatan

- Jumlah Desa/ Kelurahan Menurut Letak Geografis dan Kecamatan

0 komentar: