Selasa, 05 Mei 2009

Otak Pembunuhan Nasrudin ( masih belum pasti )


ini lah seorang tokoh penting indonesia yang di tugas kan oleh presiden untuk mengurusi semua kasus korupsi di Indonesia...beliau di tunjuk atau di percayakan untuk menjabat sebagai ketua Komisi Pemberantas korupsi...
yaitu Antasari Akbar sang ketua KPK
yang sekarang sedang di periksa oleh pihak berwajib karna tuduhan kasus pembunuhan Nasrudin yang tak lain adalah rekan beliau..
kalau memang benar,,,tercoreng sudah citra KPK atas ulah ketua nya sendiri...
orang yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada bawahannya malah memberikan contoh yang tidak dan sama sekali tidak baik, baik itu di mata Hukum ataupun masyarakat Indonesia...

1 komentar:

Blog Watcher mengatakan...

CINTA BIRAHI ANTASARI





Antasari Azhar memang fenomenal. Menyala bagai api, melompat dari hati, membakar hangus koruptor lalu jatuh, menghilang menjadi abu. Hancur nama dan karirnya. Dia tersangka aktor intelektual pembunuhan Nasrudin, dengan latar cina segitiga.


Benarkah pembunuh Nasrudin adalah Antasari??!!


Lepas dari persoalan pro dan kontra persoalan itu, ini adalah hasrat permasalahan cinta.

Cinta... selalu menghidangkan suatu madah tersendiri di segala lapisan masyarakat. Cinta selalu menguak rahasia alam dan misteri keabadian. Seperti tertulis dalam kisah Julius Caesar-Cleopatra, Bill Clinton-Monica Lewinski, Yahya Zaini-Maria Eva, Al Amin-Eifel, kini Antasari-Rani, semua berlatar belakang cinta.


Cinta telah membutakan mata meraka. Bagai setangkai mawar mekar indah, namun disekelilingnya dibangun pagai berduri. Mereka membabat habis pagar itu tanpa membiarkan ia berjalan dalam prosesi cinta.


Dari semua permasalahan,cinta selalu menampakkan fragment kekakuan, tiap-tiap segi permasalahan cinta membawa derita, memojokkan manusia menuju kehidupan yang serba fana.

Julius Cesar akhirnya hidup sendiri ditinggal mati Cleopatra, Al-amin dihukum 10 tahun penjara kemudian bercerai dengan kristina. Kini Antasari membunuh Nasrudin dengan latar cinta pula

Berkaca dari permasalahan itu semua, Mungkin kita harus belajar kembali apa itu cinta??!! seorang pujangga Yunani, Plato pernah berkata, bahwa cinta yang murni adalah cinta yang bebas dari pengaruh nafsu kekelaminan. Ajaran cinta ini dikatakan olehnya cinta para Dewata.

Pertanyaan besar dalam diri kita. Akankah kita harus kembali mengamalkan yang telah lama punah itu??!!